Duka mendalam yang Menyelimuti Jama’ah Haji



Duka mendalam kembali menimpah Jama’ah haji. Setelah beberapa waktu lalu ada insiden jatuhnya Crane di Masjidil Aqsa, terbakarnya hotel, dan robohnya tenda jama’ah. Kini hadir Tragedi duka menghantam jama’ah haji di Mina. Tepat tanggal 24 September 2015 kala itu tepat pukul 7.30 pagi waktu setempat. Musibah itu terjadi dilorong jalan Araf 204, menuju tempat lempar jumrah Aqabah diantara tenda-tenda di Mina, saat tu pintu gerbang menuju tempat lempar jumrah aqabah ditutup untuk beberapa saat dan membuat jama’ah menunggu diluar, dengan keadaan panas diatas 50 derajat celcius dan banyak jama’ah yang tidak kuat membuat mereka tak sabar, ditambah aliran calon jama’ah lainnya yang telah melempar jumrah bergerak kembali ketempat mereka datang (balik arah).
Hal itu membuat aliran manusia juga terhenti  diluar gerbang sehingga terjadi penumpukan dan desakan secara besar-besaran. Beberapa saat kemudain pintu gerbang menuju jumrah aqabah dibuka, namun, salah satu saksi mata jama’ah haji asal indonesia yang diwawancarai oleh radio el Shinta menyebutkan saat itu ada jama’ah yang menggunakan kursi roda terjatuh saat melempar jumrah aqabah dan membuat aliran jam’ah tersendat karena beberapa diantaranya berusaha menolongnya, jama’ah yang kebanyakan dari Mesir dan benua Afrika lainnya dibarisan belakang spontan mendorong jama’ah yang ada didepannya, akibatnya terjadilah saling dorong mendorong dan banyak jama’ah perempuan dan orang tua yang terjatuh lalu terinjak-injak dan terjadilah musibah memilukan ini.
Jalur lorong jalan Araf 204 ini bukan jalur yang digunakan oleh jama’ah asal Indonesia untuk menuju lempar jumrah, peristiwa ini terjadi karena penutupan dua jalan menuju Mina oleh pasukan Arab Saudi, tanpa memberikan penjelasan alasan penutupan jalan tersebut, penutupan ini memaksa ratusan ribu jama’ah haji berbalik arah dan menunggu.  
Ditengah investigasi insiden berdarah di Mina muncul tudingan dari keluarga kerajaan sebagai pemicu dari kepanikan jama’ah, sumber media Arab menyatakan bahwa konvoi wakil putra mahkota saudi sekaligus menteri pertahanan Muhammad bin Salman ternyata membuat kepanikan luar biasa jutaan jama’ah haji di Mina, dikutip dari Press Tv kehadiran pangeran alias putra Mahkota Raja Saudi yang juga mentri pertahanan arab saudi “Raja Muhammad bin Salman bin Abdul Aziz Al Saud” di Mina membuat kisruh barisan rombongan calon jama’ah haji yang akan melempar jumrah konvoi besar-besaran Muhammad bin Salman terdiri dari pasukan keamanan termasuk 200 tentara dan 150 polisi.
Mereka masuk menerobos diantara para peziarah yang sedang bergerak maju lalu menutup pintu gerbang untuk beberapa saat. Ini menyebabkan ketersendatan, Muhammad Salman dengan pasukannya meninggalkan tempat kejadian dengan begitu cepat. Pemerintah arab saudi berusaha menutupi seluruh cerita dan memaksakan pemadaman media tentang kehadiran Muhammad. Ad-Diyar memuat bantahan pejabat saudi mengenai kunjungan anak raja itu, Mengutip salah seorang pernyataan pejabat saudi bahwasanya penyebab dari peristiwa Mina adalah karena pejabat saudi tidak menjalankan aturan yang ditetapkan.
 Salman yang lahir pada tanggal 31 desember 1935 sebagai anak ke 25 dari Ibnu saud langsung memperkenalkan daftar nama petugas yang akan bertanggung jawab atas tragedi Mina. Hampir 700 jama’ah telah wafat 4 jama’ah diantaranya berasal dari Indonesia. Dan jumlah total jama’ah haji asal Indonesia 2015 sejumlah 168.800 orang. Presiden Indonesia Joko widodo telah mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya dan berharap semoga tragedi mengenaskan itu tidak terulang kembali. Seharusnya pemerintah arab juga lebih fokus untuk melakukan investigasi dengan melibatkan berbagai negara yang turut mengirimkan jama’ah Haji. 

                                                                                                  Created By: Khoiriyah al-Mun'im



0 komentar:

Posting Komentar